RSS

Mutasi Guru SMANEL


08 Agustus 2009
Hari itu adalah hari Sabtu, hari berkabung ke empat bagi SMANEL disebabkan 13 guru senior (guru yang udah banyak makan garam pendidikan) di pindah atau istilahnya dimutasi ke berbagai ­­sekolah di Lotim. Dengan alas an apa sehingga begitu banyak guru SMANEL yang dianggap berpengalaman dan senior dipindah??? Banyak pendapat berseliweran, bilang ini bilang itu. Lalu bagaimana dengan penulis tulisan ini?? Entar akhir ye,,, hehe
Lanjutin kisah sedihnya ya.
Kelas-kelas yang awalnya tampak begitu meriah dengan lontaran pertanyaan dari guru dan di jawab oleh para siswa, serta senyum sang guru saat menjelaskan, kini tampak lengang. Siswa yang begitu polos, belum mengerti arti dari mutasi guru-guru mereka, berteriak teriak girang, menari-naridi atas kebodohan mereka. Kebalikan dari pepatah “bagai anak ayam ditinggal induknya” yang menunjukkan kecemasan dan kekhawatiran dari sang anak ayam, mereka, para siswa yang ‘bangak” itu justru senang dan girang. Sungguh menyedihkan. Separuh lebih tambang ilmu para siswa SMANEL pergi, melaksanakan kewajiban yang telah disepakati oleh ‘orang-orang di atas’ yang mempunyai kuasa untuk memindahkan para guru di LOTIM ini. Lalu, siapa sajakah 13 guru SMANEL yang dimutasi?dengan linangan air mata, penulis ketik satu per satu nama-nama beliau. Hicks…hicks…
1.      Pak Has          to Tyas Indrio                         : Biologi, Fisika, Pembina KIR, *****
2.      Ibu Titin                                   :Biologi, Matematika, Pembina KIR, *****
3.      Pak Haslan Rosyidi               :Bhs. Indonesia, ***
4.      Pak Sami’un                          : Bhs. Inggris, **
5.      Pak Syamsuddin                   : Sejarah, Waka Kurikulum, ****
6.      Pak Irfan                                :BP, Guru Silat, ***
7.      Pak Bardin                             :BP, **
8.      Ummi Apon                           :Biologi, Pembina KIR, *****
9.      Pak Hurman                          : PKWn, Pembina KIR, *****
10.  Ibu Lilik Chamidah               :Kimia, Pembina KIR, ****
11.  Ibu Maili                                 :Sosiologi, **
12.  Ibu Sri Mulyati Nur                : PKWn, Pembina KIR, ***
13.  Pak Muhidin                          : BP, **
Dan Mr. Husen, Pak Ucen naik pangkat jadi Kepsek di SMAN 1 Pringgabaya, Congratulations. Eiitss, jangan cepet-cepet, setelah penulis mendapat info dari informan terpercaya, ternyata disebutkan Pak Ucen mengalami kesulitan sebagai KEPSEK SMAN 1 Pringgabaya. Bisa ditebak, Pak ucen kan udah cukup berumur, lelah dong naik turun angkot dari Aikmel, Batu Belek depan Dealer KTM tepatnya, dan turun di depan gerbang SMAN 1 Pringgabaya. Selain itu, Kepsek kan seharusnya jadi contoh, harus jadi yang terdepan, disiplin adalah harga mati. Nah, perjalanan pake angkot dari Aikmel ke Pringgabaya kan cukup lama, belum berhenti di sepanjang jalan, naikkam amd turunkan penumpang, bisa-bisa 2 jam pelajaran tuh. Duh! Kasian. Terus ada temen yang nyeletuk,”pake sepeda motor aja,,” langsung ditepis oleh informan saya,”Pak Ucen belum bisa pake sepeda motor.” Yahh…kasian kasian kasian.
Beberapa minggu kemudian……
“Pak Ucen pake Vario Biru, DR gak tahu, melaju dari arah selatan menuju utara, siang hari, sekitar pukul 02.30” salah satu informan memberikan informasi yang menggembirakan. “maka sesungguhnya, bersyukurlah atas apa yang telah kamu terima, dan usahakanlah yang belum” so, guys, mari bersama-sama melafazkan Hamdalah untuk keberhasilan Pak Ucen bisa pake Vario
.Alhamdulillah…….
Baik, mari kita tinggalkan Pak Ucen dan Vario birunya. Saatnya kita menyidik asal-usul mutasi yang ternyata menimpa hamper seluruh guru di berbagai SMA dan sederajat yang ada di LOTIM. Dari siapakah instruksi ini berasal? Tak lain dan tak bukan adalah Bapak LOTIM sendiri, Sukiman Azmy dan wakilnya Pak Lutfi, yang saat pencalonan diri terkanal denga nama gaulnya SUFI nomor 2. “Gubernur kita kan kemarin nomor 2, so, mari kita pilih nomor 2 juga untuk Bupati kita,” ucap salah seorang warga dengan wajah lugu dan polosnya yang kemudian diikuti oleh teriakan setuju oleh orang di sekelilingnya. Penulis hanya geleng-geleng kepala, mengibaskan rambut penulis yang ‘polak aiq’ yang merupakan lambang pikiran penulis yang bergelombang seperti air laut namun meliuk-liuk tak karuan seperti gulungan kawat berduri di pagar.

0 komentar:

Posting Komentar

Senin, 12 Juli 2010

Mutasi Guru SMANEL


08 Agustus 2009
Hari itu adalah hari Sabtu, hari berkabung ke empat bagi SMANEL disebabkan 13 guru senior (guru yang udah banyak makan garam pendidikan) di pindah atau istilahnya dimutasi ke berbagai ­­sekolah di Lotim. Dengan alas an apa sehingga begitu banyak guru SMANEL yang dianggap berpengalaman dan senior dipindah??? Banyak pendapat berseliweran, bilang ini bilang itu. Lalu bagaimana dengan penulis tulisan ini?? Entar akhir ye,,, hehe
Lanjutin kisah sedihnya ya.
Kelas-kelas yang awalnya tampak begitu meriah dengan lontaran pertanyaan dari guru dan di jawab oleh para siswa, serta senyum sang guru saat menjelaskan, kini tampak lengang. Siswa yang begitu polos, belum mengerti arti dari mutasi guru-guru mereka, berteriak teriak girang, menari-naridi atas kebodohan mereka. Kebalikan dari pepatah “bagai anak ayam ditinggal induknya” yang menunjukkan kecemasan dan kekhawatiran dari sang anak ayam, mereka, para siswa yang ‘bangak” itu justru senang dan girang. Sungguh menyedihkan. Separuh lebih tambang ilmu para siswa SMANEL pergi, melaksanakan kewajiban yang telah disepakati oleh ‘orang-orang di atas’ yang mempunyai kuasa untuk memindahkan para guru di LOTIM ini. Lalu, siapa sajakah 13 guru SMANEL yang dimutasi?dengan linangan air mata, penulis ketik satu per satu nama-nama beliau. Hicks…hicks…
1.      Pak Has          to Tyas Indrio                         : Biologi, Fisika, Pembina KIR, *****
2.      Ibu Titin                                   :Biologi, Matematika, Pembina KIR, *****
3.      Pak Haslan Rosyidi               :Bhs. Indonesia, ***
4.      Pak Sami’un                          : Bhs. Inggris, **
5.      Pak Syamsuddin                   : Sejarah, Waka Kurikulum, ****
6.      Pak Irfan                                :BP, Guru Silat, ***
7.      Pak Bardin                             :BP, **
8.      Ummi Apon                           :Biologi, Pembina KIR, *****
9.      Pak Hurman                          : PKWn, Pembina KIR, *****
10.  Ibu Lilik Chamidah               :Kimia, Pembina KIR, ****
11.  Ibu Maili                                 :Sosiologi, **
12.  Ibu Sri Mulyati Nur                : PKWn, Pembina KIR, ***
13.  Pak Muhidin                          : BP, **
Dan Mr. Husen, Pak Ucen naik pangkat jadi Kepsek di SMAN 1 Pringgabaya, Congratulations. Eiitss, jangan cepet-cepet, setelah penulis mendapat info dari informan terpercaya, ternyata disebutkan Pak Ucen mengalami kesulitan sebagai KEPSEK SMAN 1 Pringgabaya. Bisa ditebak, Pak ucen kan udah cukup berumur, lelah dong naik turun angkot dari Aikmel, Batu Belek depan Dealer KTM tepatnya, dan turun di depan gerbang SMAN 1 Pringgabaya. Selain itu, Kepsek kan seharusnya jadi contoh, harus jadi yang terdepan, disiplin adalah harga mati. Nah, perjalanan pake angkot dari Aikmel ke Pringgabaya kan cukup lama, belum berhenti di sepanjang jalan, naikkam amd turunkan penumpang, bisa-bisa 2 jam pelajaran tuh. Duh! Kasian. Terus ada temen yang nyeletuk,”pake sepeda motor aja,,” langsung ditepis oleh informan saya,”Pak Ucen belum bisa pake sepeda motor.” Yahh…kasian kasian kasian.
Beberapa minggu kemudian……
“Pak Ucen pake Vario Biru, DR gak tahu, melaju dari arah selatan menuju utara, siang hari, sekitar pukul 02.30” salah satu informan memberikan informasi yang menggembirakan. “maka sesungguhnya, bersyukurlah atas apa yang telah kamu terima, dan usahakanlah yang belum” so, guys, mari bersama-sama melafazkan Hamdalah untuk keberhasilan Pak Ucen bisa pake Vario
.Alhamdulillah…….
Baik, mari kita tinggalkan Pak Ucen dan Vario birunya. Saatnya kita menyidik asal-usul mutasi yang ternyata menimpa hamper seluruh guru di berbagai SMA dan sederajat yang ada di LOTIM. Dari siapakah instruksi ini berasal? Tak lain dan tak bukan adalah Bapak LOTIM sendiri, Sukiman Azmy dan wakilnya Pak Lutfi, yang saat pencalonan diri terkanal denga nama gaulnya SUFI nomor 2. “Gubernur kita kan kemarin nomor 2, so, mari kita pilih nomor 2 juga untuk Bupati kita,” ucap salah seorang warga dengan wajah lugu dan polosnya yang kemudian diikuti oleh teriakan setuju oleh orang di sekelilingnya. Penulis hanya geleng-geleng kepala, mengibaskan rambut penulis yang ‘polak aiq’ yang merupakan lambang pikiran penulis yang bergelombang seperti air laut namun meliuk-liuk tak karuan seperti gulungan kawat berduri di pagar.


Telah dibaca sebanyak
kali.


0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Aikmel-Lotim, NTB, Indonesia
De Goeh is my cool name.... SD at SDN 01 Lenek SMP at SMPN 01 AIkmel SMA at SMAN 01 Aikmel Now Student at UNiversitiy of Indonesia....