RSS

Alternatif Ke Jakarta

Teguh, Sasambo Members menuju UI
Ada banyak sekali kejadian saat anak anak SASAMBO , yang masih udik dan bertampang polos polos ini menuju ibukota negara Indonesia. Dimana lagi selain Jakarta Raya. “Cieeslah.” . sebut saja de goeh, (nama samaran) , mana pernah ia menyangka memang akan betul betul ke Jakarta secepat ini. Mungkin memang ia selalu berkata bahwa ia akan sekolah di Jakarta, tapi teguh tidak pernah tahu gimana caranya kesana. Memang sih ada beberapa cara alternative yang sudah didaftar oleh teguh. Namun rata rata ia coret. Mengapa dan Apa sajakah itu? Check it out :
1. Berenang
Jika ditinjau ulang, selain sebagai kesempatan latihan renang, berenang ke Jakarta juga akan menjadikan saya terkenal sebagai orang pertama yang menuju Jakarta, alias menyebrang pulau dengan berenang. Tapi setelah saya pikir kembali, saya rasa tidak cocok karena saya belum bisa berenang. Ya sudah, CORET.
2. Memakai sampan
Kalo yang ini, lebih rasional kedengarannya. Bukankah orang orang tua dulu yang pergi haji atau menuju tempat lain memakai sampan? Aha! Kalau begitu menuju pelabuhan sajalah. Namun sebelum melangkah, saya menyempatkan dulu menonton TV. Ternyata sebuah kapal dibajak oleh sekawanan perompak Somalia dan meminta tebusan. Glekh! mereka saja yang memang sedang dalam tugas lama sekali tertolong,bagaimana dengan saya yang hanya orang udik? Dikenal kucing tetangga pun tidak. CORET.
3. Menjadi penumpang gelap kapal laut
Ini terpikir karena bukankah tidak semua orang dapat kebagian diperiksa tiketnya? Dan banyak juga truck truk besar namun isi kosong yang masuk langsung tanpa kena periksa. Nah, saya naik saja ke salah satunya. Dan setelah nanti sudah di dalam, tinggal turun beli makanan lalu balik lagi. Hmm. Ide bagus. Cari mencari informasi, ternyata nasib berkata lain, yang berpikir seperti saya bukan saya saja ternyata. GAwaat! Terlalu banyak malahan. Masak mau desak desakan? Emang saya sapi. Enak aja. CORET.
4. Numpang di seseorang yang baik hati
Pertanyaannya simple, siapa orang yang baik hati itu? Terlalu banyak serigala berbulu domba, domba nya tidak berbulu, (llho??!!) saya tidak bisa menebak isi hati orang. Jadi, CORET.
5. Meminjam baling baling bamboo Doraemon
Doraemon tidak diketahui lokasinya. Anak anak sudah beralih menuju sinetron sinteron percintaan remaja yang tiada putus dan menyesatkan itu. Atau dengan film film horror ( kedok untuk menutupi film xxx) yang merusak mentalitas dan moral para generasi penerus bangsa. Mereka sudah melupakan kebaikan moral yang ada pada film Doraemon , dkk. Sehingga Doraemon bersedih dan hilang kemana. CORET.
6. Menggunakan jurus pindah tempat Goku
Goku yang super cepat, yang menyelamatkan dunia adalah seorang pribadi yang ulet, gigih, tekun, dan terutama baik hati. Hanya orang yang hatinya bersih yang bisa awan kintoun, dan goku kecil mampu menaikinya. Begitupun dengan rasa kesetia kawanannya. Sangat tinggi. Namun karena banyak orang orang yang sudah tidak mau memperbaiki hati, Goku pun migrasi sebelum saya sempat belajar jurus darinya. Yang ia tinggalkan hanya : BERBAIK HATILAH. CORET
7. Membuat pesawat
Siapa penemu pesawat di Indonesia? Habibie. Yo pasti. Tapi kenapa dia malah pergi dari Indonesia menuju Jerman? Itu karena Jerman sangat menghargai penemuan dan pemikiran “ke depan” beliau. Indonesia menyia nyiakan permata dunia, dan saya kehilangan tempat belajar membuat pesawat. Kan tidak enak kalau tidak langsung ke pembuat aslinya. Ya gak? CORET.
8. Memakai ketapel raksasa
Ini adalah jalan pintas yang terbaik. Namun sayang, memang benar SDA kita kaya raya dan melimpah ruah untuk sekedar membuat ketapel raksasa pasti sangat mudah . namun masalahnya di SDM kita. Bagaimana cara mengoperasikan dan mengolah SDA menjadi ketapel raksasa misalnya. Atau hal lainnya. Karena saya juga memiliki SDM rendah , pemerintah Cuma memikirkan meningkatkan penggunaan SDA , tapi kok dikelola orang luar ya? Dan APBD naik dari keuntungan 1% pengolahan SDA itu. Jadi, SDM tidak cukup mengolah SDA. CORET
9. Menang olimpiade, sehingga diundang Presiden
Hehehe. Sudah banyak orang orang pintar yang menang di tingkat kabupaten, provinsi, nasional bahkan internasioal. Namun aneh, seakan dianggap biasa saja. Cuma segelintir yang dapat bertatap muka dengan Presiden . kalaupun iya, itu adalah sebagai symbol saja bahwa presiden kita “peduli” terhadap prestasi anak bangsa. Dan setelah mengucapkan rasa bangga nya, pemenang kiita, anak bangsa kita tidak jarang banyak yang kembali ke kehidupan awal, sebagai pengamen lah, sebagai tukang ojek lah. Dsb. Lho kok bisa? Karena janji untuk meningkatkan mutu pendidikan hanyalah hembusan angin sepoi sepoi yang sesaat saja. Ah, jadi males nih kalo Cuma ketemu presiden. CORET
10. Naik pesawat
Saya ga pernah naik yang beginian. Tapi inilah yang benar benar terjadi. Artinya, tidak apa apa kita berencana menggunakan banyak cara, banyak alternative, karena dengan begitu kita udah “open minded” , membuka pikiran kita untuk segala kemungkinan yang dapat terjadi atau mustahil terjadi. Kita belajar mengkaji ini dan itu, tapi yang jelas, aka nada hasil dari jalan jalan lain itu. Dan naik pesawat adalah jalan yang saya pilih setelah mendaftar panjang jalan jalan lain. CENTANG.
Universitas Indonesia, lokasi Depok, tapi tetep lewat Jakarta, Orang UDik ini coming…. :D

0 komentar:

Posting Komentar

Jumat, 08 Juli 2011

Alternatif Ke Jakarta

Teguh, Sasambo Members menuju UI
Ada banyak sekali kejadian saat anak anak SASAMBO , yang masih udik dan bertampang polos polos ini menuju ibukota negara Indonesia. Dimana lagi selain Jakarta Raya. “Cieeslah.” . sebut saja de goeh, (nama samaran) , mana pernah ia menyangka memang akan betul betul ke Jakarta secepat ini. Mungkin memang ia selalu berkata bahwa ia akan sekolah di Jakarta, tapi teguh tidak pernah tahu gimana caranya kesana. Memang sih ada beberapa cara alternative yang sudah didaftar oleh teguh. Namun rata rata ia coret. Mengapa dan Apa sajakah itu? Check it out :
1. Berenang
Jika ditinjau ulang, selain sebagai kesempatan latihan renang, berenang ke Jakarta juga akan menjadikan saya terkenal sebagai orang pertama yang menuju Jakarta, alias menyebrang pulau dengan berenang. Tapi setelah saya pikir kembali, saya rasa tidak cocok karena saya belum bisa berenang. Ya sudah, CORET.
2. Memakai sampan
Kalo yang ini, lebih rasional kedengarannya. Bukankah orang orang tua dulu yang pergi haji atau menuju tempat lain memakai sampan? Aha! Kalau begitu menuju pelabuhan sajalah. Namun sebelum melangkah, saya menyempatkan dulu menonton TV. Ternyata sebuah kapal dibajak oleh sekawanan perompak Somalia dan meminta tebusan. Glekh! mereka saja yang memang sedang dalam tugas lama sekali tertolong,bagaimana dengan saya yang hanya orang udik? Dikenal kucing tetangga pun tidak. CORET.
3. Menjadi penumpang gelap kapal laut
Ini terpikir karena bukankah tidak semua orang dapat kebagian diperiksa tiketnya? Dan banyak juga truck truk besar namun isi kosong yang masuk langsung tanpa kena periksa. Nah, saya naik saja ke salah satunya. Dan setelah nanti sudah di dalam, tinggal turun beli makanan lalu balik lagi. Hmm. Ide bagus. Cari mencari informasi, ternyata nasib berkata lain, yang berpikir seperti saya bukan saya saja ternyata. GAwaat! Terlalu banyak malahan. Masak mau desak desakan? Emang saya sapi. Enak aja. CORET.
4. Numpang di seseorang yang baik hati
Pertanyaannya simple, siapa orang yang baik hati itu? Terlalu banyak serigala berbulu domba, domba nya tidak berbulu, (llho??!!) saya tidak bisa menebak isi hati orang. Jadi, CORET.
5. Meminjam baling baling bamboo Doraemon
Doraemon tidak diketahui lokasinya. Anak anak sudah beralih menuju sinetron sinteron percintaan remaja yang tiada putus dan menyesatkan itu. Atau dengan film film horror ( kedok untuk menutupi film xxx) yang merusak mentalitas dan moral para generasi penerus bangsa. Mereka sudah melupakan kebaikan moral yang ada pada film Doraemon , dkk. Sehingga Doraemon bersedih dan hilang kemana. CORET.
6. Menggunakan jurus pindah tempat Goku
Goku yang super cepat, yang menyelamatkan dunia adalah seorang pribadi yang ulet, gigih, tekun, dan terutama baik hati. Hanya orang yang hatinya bersih yang bisa awan kintoun, dan goku kecil mampu menaikinya. Begitupun dengan rasa kesetia kawanannya. Sangat tinggi. Namun karena banyak orang orang yang sudah tidak mau memperbaiki hati, Goku pun migrasi sebelum saya sempat belajar jurus darinya. Yang ia tinggalkan hanya : BERBAIK HATILAH. CORET
7. Membuat pesawat
Siapa penemu pesawat di Indonesia? Habibie. Yo pasti. Tapi kenapa dia malah pergi dari Indonesia menuju Jerman? Itu karena Jerman sangat menghargai penemuan dan pemikiran “ke depan” beliau. Indonesia menyia nyiakan permata dunia, dan saya kehilangan tempat belajar membuat pesawat. Kan tidak enak kalau tidak langsung ke pembuat aslinya. Ya gak? CORET.
8. Memakai ketapel raksasa
Ini adalah jalan pintas yang terbaik. Namun sayang, memang benar SDA kita kaya raya dan melimpah ruah untuk sekedar membuat ketapel raksasa pasti sangat mudah . namun masalahnya di SDM kita. Bagaimana cara mengoperasikan dan mengolah SDA menjadi ketapel raksasa misalnya. Atau hal lainnya. Karena saya juga memiliki SDM rendah , pemerintah Cuma memikirkan meningkatkan penggunaan SDA , tapi kok dikelola orang luar ya? Dan APBD naik dari keuntungan 1% pengolahan SDA itu. Jadi, SDM tidak cukup mengolah SDA. CORET
9. Menang olimpiade, sehingga diundang Presiden
Hehehe. Sudah banyak orang orang pintar yang menang di tingkat kabupaten, provinsi, nasional bahkan internasioal. Namun aneh, seakan dianggap biasa saja. Cuma segelintir yang dapat bertatap muka dengan Presiden . kalaupun iya, itu adalah sebagai symbol saja bahwa presiden kita “peduli” terhadap prestasi anak bangsa. Dan setelah mengucapkan rasa bangga nya, pemenang kiita, anak bangsa kita tidak jarang banyak yang kembali ke kehidupan awal, sebagai pengamen lah, sebagai tukang ojek lah. Dsb. Lho kok bisa? Karena janji untuk meningkatkan mutu pendidikan hanyalah hembusan angin sepoi sepoi yang sesaat saja. Ah, jadi males nih kalo Cuma ketemu presiden. CORET
10. Naik pesawat
Saya ga pernah naik yang beginian. Tapi inilah yang benar benar terjadi. Artinya, tidak apa apa kita berencana menggunakan banyak cara, banyak alternative, karena dengan begitu kita udah “open minded” , membuka pikiran kita untuk segala kemungkinan yang dapat terjadi atau mustahil terjadi. Kita belajar mengkaji ini dan itu, tapi yang jelas, aka nada hasil dari jalan jalan lain itu. Dan naik pesawat adalah jalan yang saya pilih setelah mendaftar panjang jalan jalan lain. CENTANG.
Universitas Indonesia, lokasi Depok, tapi tetep lewat Jakarta, Orang UDik ini coming…. :D

Telah dibaca sebanyak
kali.


0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Aikmel-Lotim, NTB, Indonesia
De Goeh is my cool name.... SD at SDN 01 Lenek SMP at SMPN 01 AIkmel SMA at SMAN 01 Aikmel Now Student at UNiversitiy of Indonesia....